Jumat, 12 Desember 2014

Bengkulu




BENGKULU


Provinsi Bengkulu yang sama dengan nama ibu kotanya yaitu Bengkulu merupakan kota pesisir yang awalnya dikenal dengan nama Bencoolen. Bengkulu akan megingatkan Anda pada Sir Thomas Stamford Raffles yang diangkat oleh Kerajaan Inggris untuk menjadi Gubernur Bengkulu tahun 1818. Dia tiba di Bengkulu bulan Maret 1818 didampingi oleh isterinya Lady Sophia Raffles dan seorang Kepala Adat Jawa Raden Rana Dipura. Ketika Raffles tiba di Bengkulu dia menemukan Bengkulu yang luluh lantak akibat gempa bumi, oleh karena itu kota Bengkulu disebut dengan istilah “Tanah Mati”. Akan tetapi, setelah itu Raffles bersama-sama dengan rakyat Bengkulu membangun dan membangkitkan kembali Kota Bengkulu dari puing-puing Tanah Mati. Maka tidak mengherankan jika sisa pengaruh Inggris masih terasa sampai saat ini. 

Bengkulu terletak di pesisir barat Pulau Sumatra dan berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia. Bengkulu berada pada koordinat 300 45’ – 300 59’ LS dan 1020 14’ - 1020 22’ BT dengan luas wilayah 151,7 km². Penduduk yang mendiami kota ini berasal dari berbagai suku bangsa, di antaranya suku Melayu, Rejang, Serawai, Lembak, Bugis, Minang, Batak dan lain-lain.  Bengkulu memiliki obyek wisata yang beragam dari wisata alam, wisata bahari, wisata sejarah, dan wisata budaya.

Wisata alam yang dapat Anda kunjungi adalah Pantai Panjang, dimana Anda akan disambut pohon cemara rindang yang menghiasi sepanjang pantai. Ada juga Pantai Pasir Putih dekat pelabuhan Samudra Pulau Baii sekitar 19 km dari kota Bengkulu dengan pantainya yang bersih dan pasirnya yang putih. Di Pulau Tikus Anda dapat berwisata bahari sambil melihat pulau-pulau kecil yang mengitari dengan karang-karang yang indah. 

Mengapa juga tidak Anda coba ke Danau Dendam Tak Sudah yang dikelilingi oleh perbukitan kecil dengan Bukit Barisan sebagai latar belakangnya. Di sini tumbuh Anggrek air Vanda hookeriana di sepanjang danau. Ketika musim bunga, maka Anda dapat nikmati bagaimana anggrek tersebut membuat danau menjadi indah menawan dan sejuk.

Bengkulu memiliki kekayaan flora unik seperti Raflessia arnoldy yang ditemukan pertama kali oleh Sir Thomas Raffles dan Dr. Arnoldy di Dusun Lubuk Tapi tahun 1818. Bunga ini adalah bunga terbesar di dunia berdiameter 100 cm. Bunga ini membutuhkan 6 sampai 8 bulan untuk tumbuh dan 15 hari setelah itu untuk berbunga. Keunikan dari bunga ini adalah tidak memiliki akar, daun dan batang. Tumbuhan ini termasuk parasit kerena memiliki klorofil dan haustoria yang mengeluarkan bau cukup menyegat busuk untuk menarik serangga. Bunga ini sering tumbuh dan ditemukan di Taba Penanjung I dan Taba Penanjung III  sekitar Bengkulu Tengah, daerah di wilayah kabupaten Kepahiang, dan daerah di wilayah kabupaten Rejang Lebong.
Ada juga bunga Kibut (Amorphopalus titanuum). Bunga ini sangat menarik dan cantik karena tidak memiliki batang tetapi memiliki bunga yang tingginya mencapai 3 m dan kuat tumbuh di atas tanah. Bunga ini tumbuh di sekitar Rejang Lebong mengelilingi Kepahiang, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Selatan.

Bengkulu juga memiliki beragam tanaman anggrek di antaranya anggrek air atau Vanda hookeriana. Anggrek air ini hanya terdapat di Danau Dendam Tak Sudah terletak sekitar 5 km dari kota Bengkulu. Beberapa macam anggrek liar dan alami lainnya dapat Anda ditemukan di provinsi Bengkulu.
           Bengkulu memiliki berbagai macam kekayaan hutan seperti kayu medang, meranti, rattan, dan damar. Sementara tanaman lainnya yang dibudidayakan oleh masyarakatnya adalah minyak sawit, getah karet, kopi, durian, jeruk, dan sayuran.
Di Bengkulu dapat juga Anda temukan upacara adat Tabot, yaitu upacara tradisional tentang kepahlawanan Husein cucu Nabi Muhammad yang gugur dalam peperangan melawan Yazid. Perayaan ini pertama kali dilakukan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo tahun 1685. Syeh Burhanuddin menikah dengan wanita Bengkulu dan kemudian anak, cucu, dan keturunannya disebut sebagai keluarga tabot. Upacara ini dilaksanakan 1 sampai 10 Muharram bulan Islam, karena itu Anda jangan sampai terlewat untuk menyesuaikan dengan tanggal Masehi saat mengunjungi Bengkulu. Upacara Tabot digelar setiap tahun. Ada juga upacara lainnya yang mengiringi Tabot seperti Upacara Mengambil Tanah, dilakukan tanggal 1 sampai 4 Muharram. Duduk Penjah setiap 5 Muharram, Menjara setiap 5-6 Muharram. Anak Jari-Jari dan Sorban setiap 7-8 Muharram. Arak Gedang setiap  9 Muharram dan Pembuangan Tabot setiap 10 Muharram.
           Fauna yang ada di Bengkulu beraneka ragam seperti macan, kijang, gajah, monyet, dan rangkong. Ada juga tempat latihan hewan gajah yaitu di Way Kambas Elephant Training Center (ETC) di Seblat yang terletak di sebelah sungai Seblat, Putri Hijau, Bengkulu utara. Tempat latihan ini adalah salah satu dari tempat latihan yang ada di Indonesia (ETC lainnya ada di Lhokseumawe, Aceh; Sebangau, Riau; dan Sebokor, Sumatera Selatan). Untuk mengunjunginya Anda dapat menggunakan kendaraan roda empat. terletak 132 km dari Bengkulu atau sekitar 3 jam perjalanan.

Bengkulu memiliki taman laut sekitar Pulau Enggano, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Berburu di Gunung Nanu'ua, dimana hutannya yang masih alami yang terletak di pulau Enggano. Anda dapat berburu banteng liar, bore (babi liar), kijang, monyet, dan beberapa jenis hewan lainnya.

Sejarah

Sejarah Bengkulu kurang dikenal luas, bahwa duhulunya Bengkulu merupakan wilayah yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Majapahit sempat menguasai seluruh Bengkulu, kemudian lepas setelah kerajaan besar ini runtuh. Sebagian wilayah Bengkulu juga pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inderapura abad ke-17.
Bengkulu kemudian dikuasai Inggris dan memonopoli lada, namun wabah malaria yang terus menerus membuat Inggris berpikir kembali untuk menguasainya dan menganggapnya bukan wilayah yang menjanjikan. Meski sebelumnya ketika Sir Thomas Stamford Raffles datang ke Indonesia tahun 1818 sebagai wakil kerajaan Inggris dan sukses mengembangkan perdagangan lada di Bengkulu dan memerintahkan masyarakat Bengkulu menanam kopi, pala dan tebu. Setelah Perjanjian London tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik atau Singapura dan Pulau Belitung. Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.

Pada tahun 1930-an, Bengkulu sempat menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pejuang kemerdekaan, termasuk Ir. Sukarno yang diasingkan ke sini tahun 1938-1941. Di masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kemudian menjadi isterinya.

Transportasi

Provinsi Bengkulu mudah diakses melalui transportasi darat, udara dan laut. Anda dapat menaiki bus langsung dari Medan, Padang atau Jakarta. Setiap hari ada banyak maskapai penerbangan terbang ke Bengkulu. Namun jika Anda ingin menggunakan transportasi laut maka ada kapal laut domestik dari Jakarta, Padang dan Medan yang berhenti di Pelabuhan Baai, Bengkulu.  

Masyarakat dan Budaya

Kebanyakan penduduk Bengkulu adalah  berbudaya Melayu dan kebiasaannya mirip dengan provinsi-provinsi di Sumatra. Masyarakat Bengkulu mengembangkan tulisan sendiri yang disebut dengan ka-ga-nga.
           Bengkulu memiliki kerajinan tradisional batik besurek, yakni kain batik yang dihiasi huruf-huruf Arab gundul. Seni musiknya adalah Geritan, yaitu cerita sambil berlagu; Serambeak, yang berupa patatah-petitih; andi-andi, yaitu seni sastra yang berupa nasehat. Tari tradisionalnya adalah, antara lain, Tari Tombak Kerbau, Tari Putri Gading Cempaka, Tari Sekapur Sirih, Tari Pukek, Tari Andung, dan Tari Kejai.

Kuliner

Seperti halnya provinsi lain di Indonesia, Bengkulu juga memiliki masakan khas daerah yang nikmat dan terkenal, di antaranya adalah pendap, gulai tempoyak, dan bagar kambing. Sisihkan waktu Anda saat berkunjung ke Bengkulu untuk menyantap beberapa kuliner lezat tersebut.

 
Pendap adalah masakan lezat yang bahan utamanya olahan ikan segar yang dimasak dengan dibumbui rempah-rempah meliputi bawang putih, kencur, cabai, dicampur parutan kelapa muda. Ikan kaya bumbu ini kemudian dibungkus daun talas, lalu direbus selama tidak kurang dari 8 jam. Pendap paling enak dimakan bersama-sama sepiring nasi panas.

 
Gulai tempoyak atau lebih dikenal dengan tempoyak saja adalah hidangan yang terbuat dari durian segar yang difermentasi. Durian tersebut kemudian dimasak dengan menambahkan cabai dan garam. Meskipun tempoyak juga dikenal di daerah lain di Indonesia, di Bengkulu, tempoyak dicampur dengan udang dan bukannya ikan sebagaimana halnya di provinsi lain. Karena aroma tempoyak ini kuat dan menyengat, sebaiknya tempoyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam hidangan lainnya.

 
Sementara itu, Bagar kambing adalah daging kambing yang dimasak bersama sejumlah rempah-rempah sebagai bumbu meliputi ketumbar, pala, lada, asam, laos, bawang putih, pasta cabai, dan kelapa sangria
Bengkulu merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera. Dahulunya Bengkulu merupakan bagian dari provinsi Sumatera Selatan, namun setelah beberapa lama akhirnya membentuk provinsi sendiri. Peresmian Provinsi Bengkulu dilakukan oleh Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, Mayor Jenderal Sunandar Priyosudarmo pada tanggal 18 November 1968.
Provinsi satu ini mempunyai potensi alam yang tidak kalah dengan provinsi lainnya. Berikut ini kami memberikan beberapa informasi tentang objek wisata yang terdapat di provinsi satu ini:

1)    Pantai Laguna




Objek wisata pantai Laguna Ujung Lancang Samudera merupakan pantai yang memiliki daya tarik berupa pantai indah, landai berpasir putih. Pantai yang merupakan objek wisata andalan pariwisata kabupaten Kaur ini telah menjadi tujuan wisata wisatawan lokal baik dari Bengkulu maupun dari Propinsi lampung yang memang dekat perbatasan Propinsi lampung ini.
Fasilitas yang tersedia berupa shelter, toilet dan bangunan seni. Kedepannya objek wisata Pantai ini akan dijadikan wisata uggulan yang diharapkan akan menarik lebih banyak lagi pengunjung

2)    Pantai Panjang




Pantai Panjang adalah salah satu obyek wisata yang terletak di pusat kota Bengkulu. Pantai yang panjangnya lebih kurang 7 km ini merupakan pantai yang indah dengan pasir putih di sepanjang bibir pantainya ditunjang dengan pohon cemara pantai yang oleh masyarakat sekitar disebut pohon "Ru" menambah asri suasana pantai yang keindahnya diyakini tidak kalah dengan pantai Pataya Thailand, sebagai pelengkap keunikan pantai ini adalah dengan ombaknya yang besar sebagai ciri dari laut dari Samudera Hindia.
Sebagai obyek wisata yang letaknya paling strategis ini maka sebagian bisnis pariwisata Bengkulu terpusat disini mulai dari perhotelan, restoran, cottage dan Pusat Perbelanjaan Modern (Mall) telah siap menanti kunjungan para tamunya. Selain itu berbagai aktivitas wisata atau rekreasi pantai yang dapat dilakukan antara lain seperti olah raga air dan pantai, panorama laut, sunset view, rekreasi keluarga dan out bound.  Fasilitas umum antara lain : jogging track, hotel, restaurant, cafe, kios cinderamata, pub dan diskotik.

3)    Pantai Zakat




Objek Wisata Pantai Jakat Merupakan pantai dengan kelandaian 0 – 1,5 meter saat pasang surut dan naik yang terletak 1 km dari pusat kota Bengkulu. Di pantai ini terdapat aktivitas nelayan tradisional yang berdomisili di sekitar kawasan pantai.
Atraksi wisata yang tersedia berupa kegiatan penangkapan ikan di laut, dan telah banyak fasilitas permainan seperti banana boat, jet ski dan yang lengkap dengan penjaga pantainya.
Pantai ini biasanya selalu ramai dikunjungi masyarakat setiap minggu sore dan hari-hari biasanya. berbagai fasilitas disediakan di kawasan ini, mulai dari penyewaan pelampung renang, banana boat bahkan jet ski.


4)    Kampung Cina




Kampung Cina terletak 190 meter di sebelah selatan dari Benteng Marlborough, pada titik koordinat 3o 47' 15,9" LS dan 102o 15' 2,6" BT. Berdasarkan data sejarah kawasan ini merupakan pemukiman Cina sejak masa Kolonial Inggris. Keterangan tersebut mendukung keberadaan tinggalan-tinggalan arkeologi di kawasan tersebut yang berupa rumah tinggal yang mempunyai arsitektur Cina.
Terhitung ada 20 buah rumah tinggal yang berarsitektur Cina di kawasan ini. Rumah-rumah tersebut umumnya memanjang ke arah belakang, bertingkat 2, dan beratap lengkung. Terlihat juga rumah-rumah tersebut diberi hiasan terawangan yang terdapat di atas jendela yang berfungsi sebagai ventilasi sebagaimana umumnya pada arsitektur rumah Cina. Kini kawasan pemukiman cina tersebut hampir berubah bentuk walaupun sebagian masih dipertahankan keasliannya. berikut adalah 2 foto yang menggambarkan pemukiman tersebut seiring dengan perubahan waktu.

Untuk mempertahankan keidentikan dan kekhasan daerah pemukiman cina tersebut, pemerintah daerah bengkulu mendirikan sebuah gerbang bercorak cina di depan benteng Marlborough tak jauh dari pemukiman tersebut.

5)    British Cemetery


Pada beberapa bangunan terli¬hat lebih dari 1 nisan, umumnya ter¬dapat 2 sampai 4 nisan. Berdasarkan pembacaan terhadap nisan-nisan yang terdapat di komplek makam ini diketahui kronologi dari nisan-nisan tersebut berkisar antara tahun 1775 sampai 1940.
Dari pengamatan terhadap kronologi nisan diperkirakan komplek makam ini juga digunakan ketika Belanda menguasai Bengkulu. Hal ini terlihat dari nama dan bahasa yang terdapat pada nisan-nisan tersebut. Pada nisan-nisan yang tertua sampai awal abad XIX yang ter¬cantum adalah nama-nama orang Inggris dan keterangan-keterangan lainnya ditulis dalam Bahasa Ing¬gris; sedangkan pada nisan-nisan yang lebih muda nama-nama yang tercantum adalah nama-nama orang Belanda dan keterangan-keterangan lainnya ditulis dalam Bahasa Belanda.

6)    Danau Dendam Tak Sudah




Ketinggian kawasan ini dari permukaan laut kurang lebih 15 meter. Bentukan lahan dari batuan yang menyusun kawasan terdiri dari batuan neogin (Pliosin dan Miosin). Di kawasan danau, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan alam berupa permukaan danau yang terlihat kemerahan ditimpa sang surya menjelang beranjak keperaduannya. Atraksi matahari terbit disertai udara pagi yang bersih serta semburat warna merah di permukaan danau menjelang malam sangat ideal bila diabadikan dari lensa kamera.
Keasrian danau serta lingkungan cagar alam yang luas merupakan potensi bagi wisatawan minat khusus untuk melakukan pendidikan dan penelitian. Di lokasi ini, pengunjung juga bisa berperahu dan menggunakan rakit ke seluruh penjuru danau, dan memancing. Beberapa warga di seputar danau menyediakan pondok-pondok yang menawarkan berbagai jenis makanan seperti jagung bakar dan kelapa muda

7)    Fort Marlborough



Objek Wisata Bengkulu Fort marlborough. Setelah lebih kurang 140 tahun Pemerintah Inggris berada di Bengkulu, mereka banyak meninggalkan "warisan" peninggalan bersejarah. Salah satunya adalah Benteng Marlborough. Benteng Marlborough merupakan bangunan kokoh peninggalan Inggris yang dibangun pada 1713 hingga 1719 pada masa kepemimpinan Gubernur Joseph Collet.
Benteng ini tergolong terbesar di kawasan Asia. Peninggalan sejarah ini memiliki daya tarik yang besar karena kelangkaannya. Benteng ini dulunya merupakan pusat pemerintahan kolonial Inggris yang menguasai Propinsi Bengkulu selama lebih kurang 140 tahun (1685-1825).Sehingga benteng ini pun masih memiliki bentuk yang sesuai dengan desain asli bangunan abad ke-17.

8)    Air Terjun Curug Sembilan



Objek Wisata Air Terjun Curug Sembilan merupakan salah satu air terjun yang unik dan khas, karena air yang mengalir membentuk sembilan tingkatan dan masing-masing tingkatan membentuk beberapa air terjun sehingga memberikan pemandangan alam yang spektakuler.
Air terjun ini terletak di kawasan hutan lindung yang yang alami dan sangat menarik untuk dikunjungi oleh para pecinta alam. Di sini juga dapat ditemui berbagai macam flora dan fauna langka dengan habitat yang alami. Lokasinya terletak di Padang Jaya, kabupaten Bengkulu Utara dengan jarak sekitar 120 Km dari pusat kota Bengkulu. Sebagian areal telah dibuat jalan yang dapat dilewati kendaraan menuju lokasi.

9)    Air Terjun Kepala Siring




Objek Wisata Air Terjun Kepala Siring adalah salah satu tujuan wisata baik lokal maupun wisatawan luar daerah di daerah kabupaten Bengkulu Utara dan memiliki daya Tarik berupa air terjun dan irigasi peninggalan Belanda serta pemandangan alam hutan konservasi sebagia tempat tumbuhnya Rafflesaia. Fasilitas : Jalan aspal kelokasi, Shelter dan halaman parkir.

10) Rumah Bung Karno




Rumah Kediaman Bung Karno, Salah satu yang tidak kalah pentingnya bangunan bersejarah yang baik untuk dikunjungi. Adalah Rumah kediaman Bung Karno, rumah yang terletak di tengah Kota Bengkulu, tepatnya di jalan Sukarno Hatta Kelurahan Anggut Atas kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.
Tahun pendirian rumah ini tidak dapat diketahui dengan pasti, rumah tersebut semula adalah milik seorang pedagang Tionghoa yang bernama Lion Bwe Seng yang disewa oleh orang Belanda untuk menempatkan Bung Karno selama diasingkan di Bengkulu.

11) Kebun Teh Bukit Daun



Pemandangan yang indah di kaki Bukit Daun cukuplah mengesankan. Hijaunya hamparan daun teh yang memberikan pesona baru kawasan Bukit Daun menambah eksotiknya kawasan ini. Terletak di Kecamatan Bermani Ulu, tidak jauh dari Kampung Melayu (Ibukota Kecamatan). Jaraknya kira-kira 5 km dari Kampung Melayu dan sekitar 25 km dari Kota Curup.
Dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, sehingga memudahkan wisatawan yang ingin menikmati sejuknya udara pegunungan. Disekitar kawasan perkebunan teh kita akan menjumpai sentra produksi komoditas pertanian berupa sayur-sayuran yang dikelola oleh masyarakat

12) Konservasi Gajah Seblat


 Balai Konservasi Gajah Seblat adalah salah satu dari lima tempat latihan gajah di Indonesia, setelah Way Kambas di Propinsi Lampung, Lhoksemawe di Propinsi Aceh, Sebangau di Propinsi Riau, Sebokor di Propinsi Sumatera Selatan dan hanya terdapat di pulau Sumatera saja. Salah satu bentuk program pelatihan adalah menjinakan gajah-gajah liar dengan memberikan latihan ketangkasan.  Sebagian bentuk ketangkasan tersebut dapat dilihat sebagai atraksi wisata yang dapat memperkaya wawasan pengetahuan tentang satwa langka gajah yang dilindungi. Lokasi pusat latihan gajah Seblat terletak di kabupaten Bengkulu Utara, sekitar 132Km dari kota Bengkulu dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat, dapat juga ditempuh melalui jalan Simpang Air muring ke desa Suka Maju atau Simpang desa Kota Bani dan Suka Baru
13) Pulau Enggano



Pulau Enggano adalah kelompok kepulauan yang terletak di Samudera Indonesia. Enggano terdiri dari 6 buah pulau, dan Enggano merupakan pulau yang terbesar dengan ukuran sekitar 29Km x 18Km dan luas keseluruhan termasuk pulau-pulau kecil sekitarnya adalah 443Km bujur sangkar.
Kepulauan ini banyak menyimpan potensi alam yang luar biasa besarnya, seperti sumber alam berupa kawasan hutan wisata dan konservasi hutan buru gunung Nanu’ua seluas 10.000 Ha, dengan aneka jenis flora dan fauna langka dan target sasaran pemburuan adalah babi hutan, sapi liar dan kerbau liar. Pantai yang indah dengan taman laut yang mengandung beraneka ragam ikan hias dengan karang laut yang indah dan berwarna-warni.
14) Tapak Paderi



Pantai ini berada di antara Pantai Panjang dan Pantai Jakat Kota Bengkulu dan bisa terhubung langsung dengan kedua pantai tersebut baik melalui jalur laut, darat, dan udara. Sejak zaman pendudukan Inggris di nusantara, di daerah sekitar Pantai Tapak Paderi dijadikan daerah pusat kota di Bengkulu pada saat itu.
Di pinggir pantai ini juga, Pemerintah Inggris pada zaman pendudukan membangun sebuah benteng pertahanan dan juga pusat pemerintahan yang dinamakan Benteng Marlborough atas instruksi Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffless. Di pantai ini juga, terdapat China Town atau Kampung Cina yang merefleksikan kehidupan pada zaman pendudukan dahulu dan merupakan daerah pusat kota pada waktu itu.
Pantai Tapak Paderi memiliki pesona alam yang luar bisa, terutama pada saat matahari terbenam. Anda dapat menikmati suasana sunset yang romantis sambil menikmati jajanan jagung bakar. Anda juga dapat menikmati pemandangan di sekitar pantai dari tengah danau buatan yang terletak di pinggir pantai dengan menggunakan perahu yang memang disediakan di tempat ini.
Kelebihan Pantai Tapak Paderi Bengkulu:
1.     Memiliki panorama alam yang luar biasa
2.     Merupakan objek wisata yang penuh dengan sejarah masa lalu karena di daerah pantai ini memiliki banyak cerita masa penjajahan terutama masa penjajahan Inggris.
3.     Terletak tidak jauh dari pusat Kota Bengkulu.
4.     Berada di lokasi yang strategis baik dari jalur darat maupun laut serta terhubung langsung dengan Pantai Panjang dan Pantai Jakat Bengkulu.
Objek wisata tapak paderi ini merupakan objek wisata yang komplit, penggabungan wisata sejarah dan Wisata pantai menjadikan objek wisata ini menjadi andalan Wisata Bengkulu.

15) Pulau Tikus



Di sekitar pulau ini terdapat batu-batu karang  yang dihuni oleh berbagai jenis ikan dan sangat potensial sebagai wisata laut dengan aktivitas memancing, menyelam, dan snorking. Untuk mencapai pulau ini dapat ditempuh menggunakan kapal nelayan sekitar 30 menit dari pelabuhan lama Bengkulu ( pantai tapak paderi )
Potensi fauna di kawasan ini terdapat ekosistem karang dan biota laut, jenis karang yang ada di kawasan tersebut yaitu acroporase, poriter, fungia, pociIIopora, montipora, sarcophiton.
Untuk jenis satwa dan biota laut, di antaranya ikan-ikan, karang, kepiting dan udang, di sepanjang pantai Pulau Tikus terdapat pantai pasir putih yang pada malam hari menjadi lokasi penyu sisik (eretmocheIys imbricata) dan penyu hijau (cheloma mydas) naik ke darat untuk bertelur.

16) Kawah Tujuh Warna




Objek Wisata Telaga tujuh warna adalah wisata kebanggan kabupaten Lebong yang bukan saja karena keunikannya, tapi juga karena keindahannya. Objek ini dapat ditempuh sekitar 35 km dari kota curup menuju muara aman tepatnya di daerah desa sumber bening, rimbo pengadang. Dari simpang jalan  di sumber bening ini dilanjutkan perjalanan selama 6 km. Sepanjang jalan akan melalui lading-ladang penduduk, hutan hujan tropis yang menghijau dan bukit barisan yang terhampar jauh.
Sudut pemandangan yang masih asri pun dapat dilihat di kawasan rimbo pengadang, sumber air panas ini memiliki beberapa telaga yang memiliki warna yang berbeda-beda pula diantaranya biru, merah, putih, abu-abu kuning, coklat dan hitam.

17) Konserfasi Raflesia Arlnoldi


Konservasi flora Rafflesia arnoldii di Wisata Hutan tropis yang ditawarkan oleh Kepahiang ini terletak di Desa Tebat Monok. kawasan yang masih masuk daerah Hutan Lindung ini menyimpan kekhasan yang bernilai tinggi yaitu merupakan daerah habitat flora langka Amorphophallus.
Daerah ini juga menjadi daerah konservasi flora langka lainnya yaitu Rafflesia arnoldii . Seperti diketahui, bunga yang memiliki ukuran raksasa ini dapat mencapai diameter 1,5 meter. Sedangkan Amorphophallus ini mencapai tinggi 2 meter. selain menjadi daya tarik pengunjung untuk melihat langsung bunga yang mekar sekitar maret - november ini, daerah konservasi ini acap kali dijadikan wisata edukasi oleh bebrapa institusi dan ilmuan. Kawasan hutan yang masih asri ini menambah sense petualangan bagi yang berjiwa petualang dan bagi mereka yang mencintai alam bebas. Kawasan yang terletak 65 km dari kota Bengkulu ini dapat dengan mudah dicapai karena dekat dengan jalur transportasi.
18) Sungai Air Berau


Objek wisata Sungai Air Berau yang berada di bantaran jalan lintas Barat (Jalinbar) Bengkulu ini berpotensi menjadi lokasi kegiatan berburu ikan. Sungai Air Berau berjarak 30 Km dari Kota Mukomuko sangat cocok untuk wisata arung jeram, karena debit air deras dan penuh rintangan jika dijadikan lokasi arung jeram.
Selain air sungai yang jernih, di tempat ini juga banyak terdapat spesies ikan. Wisatawan bisa melakukan kegiatan menangkap ikan. Di bagian hulu sungai Air Berau terdapat air terjun dalam hutan perawan dan belum tersentuh masyarakat, sehingga para wisaatwan dapat menikmati kesejukan alam.
Pesona alam yang indah dan mempesona ini diyakini bisa mengundang para wisatawan dari luar Provinsi Bengkulu, terlebih sekarang sudah didukung adanya penerbangan rutin ke Kabupaten Mukomuko. Bahkan di hari jati kota Muko muko yang lalu diadakan lomba dayung sampan di sungai ini.
Obyek wisata ini nantinya bisa dijadikan konsep pembangunan Air Berau atau pembangunan Desa Air Berau jika melihat kultur budaya yang ada. Budaya lainnya bisa disajikan dengan menebar benih dengan nuansa adat, disamping menawarkan acara adat pernikahan ’Anak daro mandi ke air” artinya anak bayi baru lahir langsung dimandikan ke sungai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar