JAMBI
Provinsi
Jambi dengan total wilayah sekitar 5.343.700 hektar terdiri dari 9 kabupaten
dan 1 kotamadya. Jambi adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di
pesisir timur di bagian tengah Pulau Sumatra. Jambi juga merupakan nama sebuah kota di provinsi ini yang
merupakan kota ibukota provinsi. Jambi adalah satu dari tiga provinsi di
Indonesia yang ibukota-nya bernama sama dengan nama provinsinya,
selain Bengkulu dan Gorontalo.
Topografi
Provinsi Jambi berbeda-beda mulai dari wilayah daratan di sebelah Timur dan
kabupaten Kerinci. Sumber daya alam dengan keanekaragaman hayati yang kaya
terdapat di 4 taman nasional seperti Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman
Nasional Berbak, Taman Nasional Bukit Dua Belas, dan
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. Masing-masing taman nasional memiliki
karakteristik dan tipe keanekaragaman hayati yang berbeda.
Dengan
suhu udara berkisar antara 23 °C s.d 31 °C dan luas wilayah 53,435 km2
diantaranya sekitar 60% lahan merupakan kawasan perkebunan dan kehutanan yang
menjadikan kawasan ini merupakan salah satu penghasil produk perkebunan dan
kehutanan utama di wilayah Sumatera. Kelapa sawit dan karet menjadi tanaman
perkebunan primadona
Sejarah
Jambi
merupakan pusat Kerajaan Melayu Kuno. Jambi dipengaruhi kebudayaan Melayu
sejak abad ke-7, namun dibayangi oleh kerajaan tetangga yang besar pada saat
itu yaitu Kerajaan Sriwijaya. Yi Tsing menghabiskan waktu di Melayu dan dari
catatannya dapat disimpulkan bahwa wilayah ini dulu disebut Chan Pi oleh Cina.
Melayu lalu menjadi daerah kekuasaan Sriwijaya hingga Majapahit mengambil alih
kerajaan ini. Berikutnya masyarakat Minangkabau Sumatra Barat mengklaim bahwa wilayah ini adalah miliknya setelah
runtuhnya Majapahit. Abad ke-17, VOC bersekutu dengan Sultan Muhammed
Nakhruddin dan membuat Belanda berhasil memonopoli perdagangan merica di
wilayah ini hingga terbebas tahun 1901.
Transportasi
Setiap
hari ada 6 penerbangan yang berangkat dan tiba di Jambi. Penerbangan dari
Jakarta akan menghabiskan waktu satu jam, dari Palembang 15 menit dan dari
Batam satu jam begitu juga dari Singapura. Perjalanan dengan menggunakan kapal
laut atau kapal feri juga mudah, dari Batam hanya
memakan waktu 5 jam dan 7 jam dari Malaysia. Untuk melihat dan merasakan
perjalanan darat, memakan waktu 6 jam dari Palembang, 8 jam dari Padang dan 10
jam dari Bengkulu.
Masyarakat dan Budaya
Jambi
didominasi oleh ras Melayu, Jambi juga merupakan rumah bagi suku pedalaman
Kubu, Anak Dalam atau lebih dikenal dengan sebutan Orang Rimba. Sebagian anggota
suku ini ada yang masih menganut kepercayaan animisme dan menolak pengaruh
asing dari luar. Sebagian
lagi memutuskan untuk bergaul dengan masyarakat setempat dan meninggalkan adat
istiadat.
Masyarakat
Jambi merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari masyarakat asli Jambi,
sebagian merupakan pendatang yang berasal dari Minangkabau, Batak, Jawa, Sunda, Cina dan India. Sebagian besar
masyarakat Jambi memeluk agama Islam sebesar 90%, sedangkan sisanya merupakan
pemeluk agama Kristen, Hindu dan Budha. Jambi juga
merupakan tempat berasalnya kerajaan Malayu di Batang Hari Jambi. Bahasa Melayu
Jambi sama seperti Melayu Palembang dan Melayu Bengkulu yang berdialek
"o".
Kuliner
Jambi
memiliki makanan khas mirip seperti Sumatra Selatan. Jambi juga merupakan
tempat terbaik untuk Anda mencicipi nanas goreng, jagung bakar dan makanan khas
lainnya. Dan tentu saja makanan khas Sumatra Barat yaitu nasi padang yang
dapat dengan mudah ditemukan di sini.
Jambi
tak hanya mengenai peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Di sini, ada banyak tempat wisata yang
menarik untuk dikunjungi.
Jika berada di Jambi, sempatkan waktu Anda untuk datang ke tempat wisata ini
supaya dapat mengenal Jambi lebih dekat. Berikut 10 tempat wisata di Jambi yang
wajib Anda kunjungi:
1. Candi Muaro Jambi
Kompleks
candi ini disebut sebagai candi beraliran Buddhisme peninggalan Kerajaan
Sriwijaya dan Melayu. Tempat wisata di Jambi ini juga disebut sebagai kompleks
candi terluas di Indonesia.
Pada tahun 2009, UNESCO menetapkan candi yang berupa susunan batu bata merah
ini sebagai salah satu situs warisan dunia yang wajib dilindungi.
Ditemukan
oleh S.C Crooke, seorang letnan Inggris, pada tahun 1820, Candi Muaro Jambi
kemudian dipugar oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1975. Sampai saat ini,
terhitung ada 61 buah candi yang sebagian besar masih tertutup tanah.
Selain
candi, ditemukan juga perkakas rumah tangga yang membuktikan bahwa kawasan ini
dulu digunakan sebagai tempat tinggal para biksu. Ada juga keramik Cina dari
dinasti Song yang menandakan adanya hubungan intermasional antara Kerajaan
Sriwijaya dengan bangsa Cina dahulu. Tempat wisata budaya ini berada di Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi,
atau sekitar 26 km dari pusat kota Jambi.
2. Tanggo Rajo
Tanggo
rajo ini tak berbeda jauh dengan Taman Alun-alun Kapuas atau Pantai Losari
yang menawarkan wisata kuliner
di tepi perairan. Tempat wisata di Jambi yang banyak dikunjungi pada sore dan
malam hari ini adalah tempat yang tepat untuk menikmati pemandangan Sungai
Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera.
Selain
pemandangan Sungai Batanghari dan matahari terbenam, Anda juga bisa menikmati
kuliner yang banyak dijual di warung tenda sekitar tempat wisata ini. Menunggu
momen matahari terbenam sambil menikmati jagung bakar bersama orang terkasih di
sini tentu akan menyenangkan. Pada akhir pekan, tempat wisata di Jambi ini
banyak didatangi pemancing.
Selain
digunakan sebagai tempat rekreasi, Tanggo Rajo juga seringkali dijadikan lokasi
peringatan HUT Jambi dan berbagai acara besar lainnya. Tempat wisata ini berada
di Jalan Sultan Thaha, Pasar Jambi.
3. Monas Jambi
Ternyata,
Monas atau Monumen Nasional tak hanya dimiliki oleh Jakarta
saja. Di Jambi, ada replika monumen ini, tepatnya di bundaran kompleks
pemerintah kota.
Monas
ini menjadi salah satu tempat wisata di Jambi yang banyak didatangi pengunjung
untuk membuktikan kemiripannya dengan Monas di Jakarta. Jika dilihat sekilas,
Monas Jambi ini memang mirip bentuknya, hanya saja berukuran lebih kecil. Hal
lain yang membedakan adalah adanya empat buah jam dinding di setiap sisinya dan
empat buah ukiran berbentuk angsa di bawahnya.
4. Taman Mini dan Taman Rimba
Jambi
Kompleks
ini merupakan tempat wisata terpadu yang menawarkan sarana olahraga, taman
rekreasi dan wisata budaya. Secara umum, kompleks ini dibagi menjadi dua
bagian, Taman Mini dan Taman Rimba.
Taman
Mini ini merupakan tempat wisata di Jambi yang menghadirkan miniatur budaya
yang ada di provinsi ini. Konsepnya sama dengan Taman Mini yang ada di Jakarta, yaitu menampilkan replika bangunan khas
daerah. Bedanya, jika di Jakarta yang ditampilkan adalah budaya seluruh daerah
di Indonesia, di sini yang ditampilkan hanya budaya setiap kabupaten di Jambi.
Tempat
wisata lainnya adalah Taman Rimba yang merupakan kebun binatang kebanggaan
warga Jambi. Layaknya kebun binatang di tempat lain, di sini pun Anda bisa
melihat beragam spesies binatang. Yang menarik adalah adanya sangkar burung
berbentuk setengah lingkaran kaca raksasa yang berisi beraneka jenis burung
mulai dari burung bangau sampai burung kasuari.
Selain
Taman Mini dan Taman Rimba, di kompleks seluas 18 hektar ini juga ada stadion
olahraga yang selalu ramai digunakan saat akhir pekan.
Tempat
wisata di Jambi yang banyak dikunjungi ini berada di Jalan Sunaryo atau hanya
sekitar 500 meter dari Bandara Sultan Thaha Syaifuddin.
5. Kolam Renang Tepian Rajo
Kolam
renang ini berada di Jalan Kapt. Sujono, Kecamatan Kota Baru, atau sekitar 6 km
dari pusat kota Jambi.
Kolam
dengan ukuran 20 x 50 meter persegi ini telah berstandar internasional.
Terdapat kolam renang dewasa dan kolam renang anak di tempat wisata ini. Kolam
Renang Tepian Rajo rutin digunakan sebagai lokasi berenang beberapa sekolah di
sekitar. Tak hanya renang, kolam ini juga seringkali diadakan latihan dan
pertandingan polo air.
6. Danau Sipin
Danau
Sipin dikenal juga dengan Solok Sipin oleh warga setempat. Kata ‘solok’ dalam
bahasa setempat berarti danau.
Danau ini berada di Simpang Baluran Kenali, Kecamatan Telanaipura.
Selain
sebagai salah satu tempat wisata di Jambi, danau ini merupakan tempat budidaya
ikan air tawar seperti ikan mujair dan nila. Di tengah danau, Anda bisa melihat
banyak keramba dan jala milik nelayan. Jika ingin melihat aktifitas nelayan
dari dekat, Anda bisa menyewa perahu untuk berkeliling danau. Perahu tersebut
bisa menampung 3 – 4 orang dengan biaya sewa 5.000 Rupiah per orang.
Puas
berkeliling dan merasa lapar? Anda bisa mampir ke deretan warung makan yang ada
di sekitar danau. Ikan yang dimasak pun dijamin segar karena merupakan hasil
tangkapan baru nelayan setempat.
7. Taman Anggrek Sri Soedewi
Taman
anggrek ini berada di Jalan Ahmad Yani atau di depan kantor gubernur Jambi.
Tempat wisata ini menyediakan informasi mengenai cara perawatan anggrek yang
baik dan tepat sesuai dengan jenisnya.
Tempat wisata di Jambi ini banyak didatangi penggemar bunga dari dalam maupun luar
kota. Anda bisa menemukan lebih dari 60 jenis bunga anggrek di taman seluas 2,5
hektar ini. Untuk bisa melihat secara langsung bunga-bunga cantik ini, Anda
akan dikenakan biaya 2.000 Rupiah untuk dewasa dan untuk anak-anak 1.500
Rupiah.
Anda
tidak akan pulang dengan tangan kosong dari Taman Anggrek Sri Soedewi karena
ada bibit bunga yang diberikan secara gratis untuk Anda bawa ke rumah. Setelah
mendapat informasi mengenai bagaimana cara merawat bunga anggrek dengan benar,
Anda bisa mempraktekkannya di rumah dengan bibit tersebut.
8. Museum Negeri Jambi
Jika
Anda menyukai wisata budaya dan sejarah, maka datang ke Museum Negeri Jambi
adalah pilihan yang tepat. Tempat
wisata ini berada di
Jalan Urip Sumoharjo Nomor 1, Jambi.
Bangunan
museum ini dibuat menyerupai Rumah Kajang Lako yang merupakan rumah adat di
Jambi. Di sini, Anda bisa menemukan banyak koleksi benda bersejarah dan
bernilai seni budaya Jambi dari masa ke masa seperti peralatan berburu, anyaman
khas Jambi, batik tenun dengan motif bunga yang khas dan juga binatang yang
diawetkan.
Tempat
wisata di Jambi ini buka setiap hari Senin sampai Kamis pada pukul 08:00 –
15:00 dan Jumat pada pukul 07:15 – 11.00. Hari Sabtu, Minggu dan hari libur
nasional museum ini tutup. Sedangkan biaya masuk museum
adalah 3.000 Rupiah untuk dewasa dan 1.000 Rupiah untu anak-anak.
9. Masjid Agung Al Falah
Masjid
ini juga dikenal dengan sebutan Masjid Seribu Tiang. Hal ini dikarenakan
uniknya bangunan masjid ini. Masjid dipenuhi dengan tiang penyangga tanpa
dinding sehingga sirkulasi udara dan cahaya bisa berjalan lancar. Meskipun
dijuluki Masjid Seribu Tiang, jumlah tiang yang ada sebenarnya hanya 256 buah
saja.
Masjid
Agung Al Falah dibangun dalam waktu sembilan tahun yaitu antara tahun 1971
sampai dengan tahun 1980. Tempat wisata budaya ini mampu menampung sampai
10.000 orang jamaah. Masjid yang tidak mempunyai pintu dan jendela ini berada
di Jalan Sultan Thaha Nomor 60, Legok, Kecamatan Telanaipura.
10. Pasar Keramik Sitimang
Jika Anda gemar mengoleksi keramik,
maka jangan lewatkan kawasan Pasar Sitimang di Jalan Sisingamangaraja. Pasar
ini telah dikenal sebagai pusat penjualan keramik di Jambi sejak tahun 1980an.
Di
pasar ini, Anda bisa menemukan keramik dalam berbagai bentuk seperti toples,
guci, peralatan makan sampai hiasan rumah. Keramik-keramik yang dijual di sini
dikirim langsung dari Cina dan motifnya sulit Anda temukan di tempat lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar