Jumat, 12 Desember 2014

Jambi

JAMBI



Provinsi Jambi dengan total wilayah sekitar 5.343.700 hektar terdiri dari 9 kabupaten dan 1 kotamadya. Jambi adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di pesisir timur di bagian tengah Pulau Sumatra. Jambi juga merupakan nama sebuah kota di provinsi ini yang merupakan kota ibukota provinsi. Jambi adalah satu dari tiga provinsi di Indonesia yang ibukota-nya bernama sama dengan nama provinsinya, selain Bengkulu dan Gorontalo.
Topografi Provinsi Jambi berbeda-beda mulai dari wilayah daratan di sebelah Timur dan kabupaten Kerinci. Sumber daya alam dengan keanekaragaman hayati yang kaya terdapat di 4 taman nasional seperti Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Berbak, Taman Nasional Bukit Dua Belas, dan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. Masing-masing taman nasional memiliki karakteristik dan tipe keanekaragaman hayati yang berbeda.  
Dengan suhu udara berkisar antara 23 °C s.d 31 °C dan luas wilayah 53,435 km2 diantaranya sekitar 60% lahan merupakan kawasan perkebunan dan kehutanan yang menjadikan kawasan ini merupakan salah satu penghasil produk perkebunan dan kehutanan utama di wilayah Sumatera. Kelapa sawit dan karet menjadi tanaman perkebunan primadona

Sejarah

Jambi merupakan pusat Kerajaan  Melayu Kuno. Jambi dipengaruhi kebudayaan Melayu sejak abad ke-7, namun dibayangi oleh kerajaan tetangga yang besar pada saat itu yaitu Kerajaan Sriwijaya. Yi Tsing menghabiskan waktu di Melayu dan dari catatannya dapat disimpulkan bahwa wilayah ini dulu disebut Chan Pi oleh Cina. Melayu lalu menjadi daerah kekuasaan Sriwijaya hingga Majapahit mengambil alih kerajaan ini. Berikutnya masyarakat Minangkabau Sumatra Barat mengklaim bahwa wilayah ini adalah miliknya setelah runtuhnya Majapahit. Abad ke-17, VOC bersekutu dengan Sultan Muhammed Nakhruddin dan membuat Belanda berhasil memonopoli perdagangan merica di wilayah ini hingga terbebas tahun 1901.


Transportasi

Setiap hari ada 6 penerbangan yang berangkat dan tiba di Jambi. Penerbangan dari Jakarta akan menghabiskan waktu satu jam, dari Palembang 15 menit dan dari Batam satu jam begitu juga dari Singapura. Perjalanan dengan menggunakan kapal laut atau kapal feri juga mudah, dari Batam hanya memakan waktu 5 jam dan 7 jam dari Malaysia. Untuk melihat dan merasakan perjalanan darat, memakan waktu 6 jam dari Palembang, 8 jam dari Padang dan 10 jam dari Bengkulu.


Masyarakat dan Budaya

Jambi didominasi oleh ras Melayu, Jambi juga merupakan rumah bagi suku pedalaman Kubu, Anak Dalam atau lebih dikenal dengan sebutan Orang Rimba. Sebagian anggota suku ini ada yang masih menganut kepercayaan animisme dan menolak pengaruh asing dari luar. Sebagian lagi memutuskan untuk bergaul dengan masyarakat setempat dan meninggalkan adat istiadat.
Masyarakat Jambi merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari masyarakat asli Jambi, sebagian merupakan pendatang yang berasal dari Minangkabau, Batak, Jawa, Sunda, Cina dan India. Sebagian besar masyarakat Jambi memeluk agama Islam sebesar 90%, sedangkan sisanya merupakan pemeluk agama Kristen, Hindu dan Budha. Jambi juga merupakan tempat berasalnya kerajaan Malayu di Batang Hari Jambi. Bahasa Melayu Jambi sama seperti Melayu Palembang dan Melayu Bengkulu yang berdialek "o".

Kuliner

Jambi memiliki makanan khas mirip seperti Sumatra Selatan. Jambi juga merupakan tempat terbaik untuk Anda mencicipi nanas goreng, jagung bakar dan makanan khas lainnya. Dan  tentu saja makanan khas Sumatra Barat yaitu nasi padang yang dapat dengan mudah ditemukan di sini.  
Jambi tak hanya mengenai peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Di sini, ada banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Jika berada di Jambi, sempatkan waktu Anda untuk datang ke tempat wisata ini supaya dapat mengenal Jambi lebih dekat. Berikut 10 tempat wisata di Jambi yang wajib Anda kunjungi:
1. Candi Muaro Jambi


Kompleks candi ini disebut sebagai candi beraliran Buddhisme peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Melayu. Tempat wisata di Jambi ini juga disebut sebagai kompleks candi terluas di Indonesia. Pada tahun 2009, UNESCO menetapkan candi yang berupa susunan batu bata merah ini sebagai salah satu situs warisan dunia yang wajib dilindungi.
Ditemukan oleh S.C Crooke, seorang letnan Inggris, pada tahun 1820, Candi Muaro Jambi kemudian dipugar oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1975. Sampai saat ini, terhitung ada 61 buah candi yang sebagian besar masih tertutup tanah. 
Selain candi, ditemukan juga perkakas rumah tangga yang membuktikan bahwa kawasan ini dulu digunakan sebagai tempat tinggal para biksu. Ada juga keramik Cina dari dinasti Song yang menandakan adanya hubungan intermasional antara Kerajaan Sriwijaya dengan bangsa Cina dahulu. Tempat wisata budaya ini berada di Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, atau sekitar 26 km dari pusat kota Jambi.
2. Tanggo Rajo


Tanggo rajo ini tak berbeda jauh dengan Taman Alun-alun Kapuas atau Pantai Losari yang menawarkan wisata kuliner di tepi perairan. Tempat wisata di Jambi yang banyak dikunjungi pada sore dan malam hari ini adalah tempat yang tepat untuk menikmati pemandangan Sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera.
Selain pemandangan Sungai Batanghari dan matahari terbenam, Anda juga bisa menikmati kuliner yang banyak dijual di warung tenda sekitar tempat wisata ini. Menunggu momen matahari terbenam sambil menikmati jagung bakar bersama orang terkasih di sini tentu akan menyenangkan. Pada akhir pekan, tempat wisata di Jambi ini banyak didatangi pemancing.
Selain digunakan sebagai tempat rekreasi, Tanggo Rajo juga seringkali dijadikan lokasi peringatan HUT Jambi dan berbagai acara besar lainnya. Tempat wisata ini berada di Jalan Sultan Thaha, Pasar Jambi.
3. Monas Jambi


Ternyata, Monas atau Monumen Nasional tak hanya dimiliki oleh Jakarta saja. Di Jambi, ada replika monumen ini, tepatnya di bundaran kompleks pemerintah kota.
Monas ini menjadi salah satu tempat wisata di Jambi yang banyak didatangi pengunjung untuk membuktikan kemiripannya dengan Monas di Jakarta. Jika dilihat sekilas, Monas Jambi ini memang mirip bentuknya, hanya saja berukuran lebih kecil. Hal lain yang membedakan adalah adanya empat buah jam dinding di setiap sisinya dan empat buah ukiran berbentuk angsa di bawahnya.
4. Taman Mini dan Taman Rimba Jambi


Kompleks ini merupakan tempat wisata terpadu yang menawarkan sarana olahraga, taman rekreasi dan wisata budaya. Secara umum, kompleks ini dibagi menjadi dua bagian, Taman Mini dan Taman Rimba.
Taman Mini ini merupakan tempat wisata di Jambi yang menghadirkan miniatur budaya yang ada di provinsi ini. Konsepnya sama dengan Taman Mini yang ada di Jakarta, yaitu menampilkan replika bangunan khas daerah. Bedanya, jika di Jakarta yang ditampilkan adalah budaya seluruh daerah di Indonesia, di sini yang ditampilkan hanya budaya setiap kabupaten di Jambi.

Tempat wisata lainnya adalah Taman Rimba yang merupakan kebun binatang kebanggaan warga Jambi. Layaknya kebun binatang di tempat lain, di sini pun Anda bisa melihat beragam spesies binatang. Yang menarik adalah adanya sangkar burung berbentuk setengah lingkaran kaca raksasa yang berisi beraneka jenis burung mulai dari burung bangau sampai burung kasuari.
Selain Taman Mini dan Taman Rimba, di kompleks seluas 18 hektar ini juga ada stadion olahraga yang selalu ramai digunakan saat akhir pekan.
Tempat wisata di Jambi yang banyak dikunjungi ini berada di Jalan Sunaryo atau hanya sekitar 500 meter dari Bandara Sultan Thaha Syaifuddin.
5. Kolam Renang Tepian Rajo


Kolam renang ini berada di Jalan Kapt. Sujono, Kecamatan Kota Baru, atau sekitar 6 km dari pusat kota Jambi. 
Kolam dengan ukuran 20 x 50 meter persegi ini telah berstandar internasional. Terdapat kolam renang dewasa dan kolam renang anak di tempat wisata ini. Kolam Renang Tepian Rajo rutin digunakan sebagai lokasi berenang beberapa sekolah di sekitar. Tak hanya renang, kolam ini juga seringkali diadakan latihan dan pertandingan polo air.
6. Danau Sipin


Danau Sipin dikenal juga dengan Solok Sipin oleh warga setempat. Kata ‘solok’ dalam bahasa setempat berarti danau. Danau ini berada di Simpang Baluran Kenali, Kecamatan Telanaipura.
Selain sebagai salah satu tempat wisata di Jambi, danau ini merupakan tempat budidaya ikan air tawar seperti ikan mujair dan nila. Di tengah danau, Anda bisa melihat banyak keramba dan jala milik nelayan. Jika ingin melihat aktifitas nelayan dari dekat, Anda bisa menyewa perahu untuk berkeliling danau. Perahu tersebut bisa menampung 3 – 4 orang dengan biaya sewa 5.000 Rupiah per orang.
Puas berkeliling dan merasa lapar? Anda bisa mampir ke deretan warung makan yang ada di sekitar danau. Ikan yang dimasak pun dijamin segar karena merupakan hasil tangkapan baru nelayan setempat.
7. Taman Anggrek Sri Soedewi


Taman anggrek ini berada di Jalan Ahmad Yani atau di depan kantor gubernur Jambi. Tempat wisata ini menyediakan informasi mengenai cara perawatan anggrek yang baik dan tepat sesuai dengan jenisnya.
Tempat wisata di Jambi ini banyak didatangi penggemar bunga dari dalam maupun luar kota. Anda bisa menemukan lebih dari 60 jenis bunga anggrek di taman seluas 2,5 hektar ini. Untuk bisa melihat secara langsung bunga-bunga cantik ini, Anda akan dikenakan biaya 2.000 Rupiah untuk dewasa dan untuk anak-anak 1.500 Rupiah.
Anda tidak akan pulang dengan tangan kosong dari Taman Anggrek Sri Soedewi karena ada bibit bunga yang diberikan secara gratis untuk Anda bawa ke rumah. Setelah mendapat informasi mengenai bagaimana cara merawat bunga anggrek dengan benar, Anda bisa mempraktekkannya di rumah dengan bibit tersebut.
8. Museum Negeri Jambi


Jika Anda menyukai wisata budaya dan sejarah, maka datang ke Museum Negeri Jambi adalah pilihan yang tepat. Tempat wisata ini berada di Jalan Urip Sumoharjo Nomor 1, Jambi.
Bangunan museum ini dibuat menyerupai Rumah Kajang Lako yang merupakan rumah adat di Jambi. Di sini, Anda bisa menemukan banyak koleksi benda bersejarah dan bernilai seni budaya Jambi dari masa ke masa seperti peralatan berburu, anyaman khas Jambi, batik tenun dengan motif bunga yang khas dan juga binatang yang diawetkan.
Tempat wisata di Jambi ini buka setiap hari Senin sampai Kamis pada pukul 08:00 – 15:00 dan Jumat pada pukul 07:15 – 11.00. Hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional museum ini tutup. Sedangkan biaya masuk museum adalah 3.000 Rupiah untuk dewasa dan 1.000 Rupiah untu anak-anak.
9. Masjid Agung Al Falah


Masjid ini juga dikenal dengan sebutan Masjid Seribu Tiang. Hal ini dikarenakan uniknya bangunan masjid ini. Masjid dipenuhi dengan tiang penyangga tanpa dinding sehingga sirkulasi udara dan cahaya bisa berjalan lancar. Meskipun dijuluki Masjid Seribu Tiang, jumlah tiang yang ada sebenarnya hanya 256 buah saja.
Masjid Agung Al Falah dibangun dalam waktu sembilan tahun yaitu antara tahun 1971 sampai dengan tahun 1980. Tempat wisata budaya ini mampu menampung sampai 10.000 orang jamaah. Masjid yang tidak mempunyai pintu dan jendela ini berada di Jalan Sultan Thaha Nomor 60, Legok, Kecamatan Telanaipura.
10. Pasar Keramik Sitimang


            Jika Anda gemar mengoleksi keramik, maka jangan lewatkan kawasan Pasar Sitimang di Jalan Sisingamangaraja. Pasar ini telah dikenal sebagai pusat penjualan keramik di Jambi sejak tahun 1980an.
Di pasar ini, Anda bisa menemukan keramik dalam berbagai bentuk seperti toples, guci, peralatan makan sampai hiasan rumah. Keramik-keramik yang dijual di sini dikirim langsung dari Cina dan motifnya sulit Anda temukan di tempat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar