GORONTALO
1. Wisata Tempat Monumen Nani Wartabone
Monumen Nani Wartabone
dibangun sekitar tahun 1987 pada masa pemerintahan Drs. A. Nadjamudin,
Walikotamadya Gorontalo. Monumen ini terletak di Lapangan Teruna Remaja,
Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selalatan, Kota Gorontalo, tepat di depan rumah
Dinas Gubernur Provinsi Gorontalo saat ini .
Nani Wartabone adalah putra
asli Daerah Gorontalo yang telah banyak mengabdikan diri sebagai pejuang bangsa
dan negara, khususnya dalam gerakan patriotisme melawan penjajahan Belanda.
Gerakan patriotisme Rakyat Gorontalo di bawah pimpinan Nani Wartabone, dengan
menggunakan taktik dan strategi perjuangan mampu mengusir bangsa penjajah,
Belanda, dari Bumi Kerawang, Gorontalo. Perjuangan rakyat Gorontalo yang
patriotik mencapai klimasnya pada tanggal 23 Januari 1942, menjadi satu-satunya
daerah di Indonesia yang mampu memproklamasikan kemerdekaan RI dari Bumi
Gorontalo, lepas dari cengkeraman penjajahan Belanda.
2. Wisata Tempat Pentadio Resort
Objek wisata ini diresmikan oleh
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Drs. Jusuf Kalla pada tanggal 25
Februari 2004. Objek wisata yang dibangun dengan biaya Rp 15 miliar dengan dana
APB Kabupaten Gorontalo merupakan objek wisata yang bertaraf internasional,
dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, serta dikelola secara
profesional. Objek wisata ini terletak di Desa Pentadio, Kecamatan Telagabiru,
Kabupaten Gorontalo. Lokasinya sangat menarik dan strategis karena terletak di
kawasan Danau Limboto. Fasilitas yang ada di Pentadio Resort ini, antara lain,
restauran, toko suvernir, kolam renang, pondokan, sauna, air mancar, lokasi
pemancingan, dan bak air panas.
Di lokasi ini juga terdapat sumber
air panas yang mengalir ke Danau Limboto. Di lokasi tersebut para pengunjung
dapat menyaksikan semburan mata air yang cukup panas sehingga dapat digunakan
untuk merebus telur hingga matang. Mereka dapat menikmati siraman air dari
sumber mata air yang cukup hangat yang sangat bermanfaat untuk menyembuhkan
penyakit kulit.
3. Wisata Tempat Pantai Lahilote
Obyek Wisata pantai yang terdapat
sebuah batu berbentuk tapak kaki terletak di Pantai Lahilote Kelurahan Pohe
Kecamatan Kota Selatan, kurang lebih 6 km dari pusat Kota Gorontalo. Botu
berarti batu, Liyodu berarti tapak kaki, jadi Botu Liyodu adalah batu berbentuk
tapak kaki. Konon menurut legenda, batu ini adalah tapak kaki dari seorang
pemuda bernama Lahilote, karena kasmaran dengan seorang bidadari dari kayangan
yang bernama Boyilode Hulawa, sampai nekad mencuri sayap berbentuk selendang
dari sang putri, namun dalam perjalanan rumah tangganya Lahilote ditinggalkan
sang putri kembali ke kayangan.
4.
Pemandian Air Panas Lombongo
Pemandian Air
Panas Lombogo memiliki keunikan yang sangat menakjubkan. Air yang keluar dari
mata air di sela-sela bebatuan itu dapat digunakan untuk merebus telur hingga
matang. Bahkan, air tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam
penyakit kulit. Di samping itu, pengunjung dapat menikmati kehangatan air kolam
renang sambil menyaksikan berbagai atraksi kesenian yang sering dipentaskan di
tempat ini. Pemandian Air Panas Lombongo terletak di Desa Lombongo, Kecamatan
Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Obyek wisata ini
terletak sekitar 17 km dari pusat Kota Gorontalo. Perjalanan dari Kota
Gorontalo menuju lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan mobil sewaan maupun
ojek. Harga tiket masuk ke lokasi pemandian ini relatif murah, yaitu
Rp.2.000/orang (Maret 2008).
Di lokasi ini para
pengunjung dapat menikmati perbagai atraksi kesenian yang sering dilaksanakan
di tempat ini. Di samping itu, mereka dapat menikmati hangat air di tempat
pemandian (kolam renang) Lombongo yang juga sangat bermanfat untuk menyembuhkan
penyakit kulit. Tempat ini juga menarik untuk relaks dan melepaskan segala
bentuk kelelahan saat sibuk bekerja.Kolam renang yang berisi air hangat
ini berukuran 500 m2 dengan kedalaman 1 hingga 2 meter.
Di sekitar pemandian ini terdapat aliran sungai serta
berbagai jenis pepohonan yang menyejukkan dan menyegarkan, sehingga tempat ini
sangat cocok untuk menghilangkan kepenatan setelah sibuk bekerja. Pengunjung
yang tidak sempat membawa bekal makanan tidak perlu khawatir. Di sekitar lokasi
tersedia warung-warung yang menjual makanan dan aneka camilan.
5. Wisata Tempat Benteng Otanaha
Objek wisata ini terletak di atas
bukit di Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo. Benteng ini
dibangun sekitar tahun 1522. Sekitar abad ke-15,dugaan orang bahwa sebagian
besar daratan Gorontalo adalah air laut. Ketika itu, Kerajaan Gorontalo di
bawah Pemerintahan Raja Ilato, atau Matolodulakiki bersama permaisurinya
Tilangohula (1505–1585). Mereka memilik tiga keturunan, yakni Ndoba
(wanita),Tiliaya (wanita),dan Naha (pria).Waktu usia remaja,Naha melanglang
buana ke negeri seberang, sedangkan Ndoba dan Tiliaya tinggal di wilayah
kerajaan.
Suatu ketika sebuah kapal layar Portugal singgah di
Pelabuhan Gorontalo Karena kehabisan bahan makanan, pengaruh cuaca buruk, dan
gangguan bajak laut.
6.
Menara Keagungan Limboto
Menara Keagungan
diresmikan oleh Wakil Presiden RI Dr. Hamzah Haz, pada hari Sabtu, 20 September
2003. Nama menara ini ditetapkan berdasarkan SK Bupati Gorontalo Nomor 717
Tahun 2003 tanggal 18 September 2003 yang telah disetujui oleh DPRD Kabupaten
Gorontalo. Menara ini dibangun sejak tahun 2002 dan menelan biaya Rp 8,6
miliar, dikerjakan oleh PT Gunung Garuda Indonesia dan PD Pedago
Kabupaten Gorontalo.
Tinggi Menara Keagungan 65 meter, terdiri atas
lima lantai, dengan rincian (dari dasar ke puncak menara):
- Lantai I = 446,56 m2 tinggi 10 meter, auditorium 199,3 m2, selasar 212,38m2, dengan daya tampung 200 orang, dirancang untuk tempat rapat;
- Lantai II = 352,25 m2, tinggi 14 meter, kapasitas 120 orang, dirancang sebagai tempat restauran;
- Lantai III = 157,3 m2, tinggi 30 meter, kapasitas 40, dirancanakan sebagai tempat penjualan suvenir (toko suvenir);
- Lantai IV = 96,96 m2, tinggi 39 meter, dengan kapasitas 20 orang;
- Lantai V = 31,36 m2, tinggi 58 meter, kapasitas 10 orang.
- Puncak menara setinggi 65 berbentuk kubah.
- Lebar kaki pancang 21 meter.
Menara ini dilengkapi dengan dua lampu sorot
dengan jarak jangkauan masing-masing 70 km.
Nama Pengunjung Perdana Menara Keagungan
Limboto, Kabupaten Gorontalo. Masing masing telah menyetor sebesar Rp 50 juta,
dan nama-nama mereka diabadikan dalam prasasti sebagai Pengunjung Perdana.
Mereka adalah:
- Hi. Abdullah Alkatiri, S.H.
- Hi. Zainuddin Hasan, M.B.A.
- Hi. Syamsur Yunus
- Drs. Hi. Rusli Habibie
- Agung Mazin, S.H.
- Drs. Hi. Hamzah Isa, S.H.
- Hi. Roem Kono
- Dr. Ir. Moh. Revodi A.
- Ir. Hi. Hamid Kuna
- Hi. Rahmat Gobel
- Dr. Hi. Dahlan Muda
7. Wisata Tempat Pantai Taula'a
Pantai Taula’a Gorontalo letaknya
berada dibagian selatan daratan Gorontalo, terletak di desa Taula’a Kecamatan
Bilato (sebelumnya kecamatan Boliyohuto) kabupaten Gorontalo. Jarak tempuhnya
cukup dua jam saja dari Kota Limboto, pusat kabupaten Gorontalo. Akses kesana
cukup mudah dan lokasinya pun berada dilingkungan masyarakatnya yang ramah dan
berjiwa sosial.
Pada tahun 2009 yang lalu, pantai
ini dicanangkan oleh pemerintah kabupaten Gorontalo menjadi pantai wisata
bahari di provinsi Gorontalo, dan sekarang ini masih dalam pembenahan layaknya
sebuah lokasi wisata. Lokasinya cukup menarik, pantainya berpasir bersama
pepohonan nyiur melambai juga lokasi daratana sekitar pantai cukup luas. Posisi
kawasan ini berbentuk huruf U dan menghadap kearah teluk tomini.
Bagi anda yang tidak begitu suka
dengan suasana gelombang, menginginkan suasana air yang nyaman untuk berperahu
sendiri, maka laut dikawasan ini sangat cocok dengan selera anda, karena
lautnya tidak bergelombang sebab posisinya berbentuk teluk. Pemandangan sekitar
pun cukup menyegarkan pandangan mata kita, sebab disisi lain pantai ini anda
bisa menyegarkan mata anda memandang pegunungan hijau yang sejuk.Air biru dan
tenang adalah tempat yang pantastis untuk anda yang senang berperahu, sehingga
tidak perlu khawatir akan gelombang bila anda sangat parno dengan tenggelam.
Meski kawasan ini masih dalam pengembangan, tetapi bukan tidak mungkin, lokasi ini
salah satu tempat nyang dipavoritkan masyarakat Gorontalo.
8. Wisata Tempat Pantai Bolihutu'o
Jika pada suatu ketika Anda datang
di Provinsi Gorontalo, tidak ada salahnya mengunjungi Pantai Bolihutuo yang
terletak di Kabupaten Boalemo, kira-kira 120 km ke arah barat Kota
Gorontalo.Tentu saja di Kota Gorontalo sendiri sudah tersedia objek wisata
pantai, yaitu Pantai Ria. Akan tetapi Bolihutuo cocok sebagai tempat untuk
menenangkan diri dari segala rupa hiruk-pikuk kesibukan perkotaan.
Kota Boalemo berjarak kurang lebih
100 km dari Gorontalo, ditempuh pakai kendaraan pribadi atau pun kendaraan umum
dengan ongkos Rp15.000 per orang. Kota ini berada di tepi jalur Lintas
Sulawesi. Selama perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan alam yang sejuk,
hijau, lembah dan bukit ditandai dengan lambaian pohon kelapa, persis seperti
syair lagu Rayuan Pulau Kelapa itu. Di sepanjang jalan itu pula kita bisa
berhenti di beberapa tempat untuk membeli oleh-oleh seperti pisang yang
besar-besar buahnya, makanan khas Gorontalo seperti ilabulo (daging, lemak
serta kulit ayam yang dimasak pakai pati sagu), binte biluhuta (sup jagung yang
lezat) serta dodol khas daerah sana. Kota Boalemo semula adalah ibu kota
kecamatan, yang kemudian dimekarkan menjadi sebuah kabupaten setelah Gorontalo
berdiri terpisah dari Provinsi Sulawesi Utara menjadi provinsi
tersendiri.
9. Wisata Tempat Perkampungan Suku Bajo
Suku Bajo di Desa Torosiaje Laut,
Kecamatan Popayato, Pohuwato, Gorontalo, berdiri tegak di atas permukaan laut
Teluk Tomini. Perkampungan yang berdiri sejak 1901 ini menawarkan pesona Teluk
Tomini yang indah, terutama saat matahari terbit dan tenggelam. Berlimpahnya
ikan menjadi penambah daya tarik tersendiri.
Dalam sejarah, Suku Bajo dikenal
sebagai pelaut ulung yang hidup di lautan. Mereka mendirikan gubuk di atas laut
yang disangga batang balok kayo. Dalam bahasa Bajo, toro adalah ‘tanjung’ dan
siaje merupakan julukan kepada seseorang yang berarti ‘si aje’ (si haji).
Artinya, Torosiaje adalah tanjung yang ditemukan oleh seorang pria bergelar
haji dan dipanggil siaje saat itu.
Desa Torosiaje Laut atau yang kerap
disebut dengan Kampung Bajo berjarak sekitar 400 kilometer dari pusat Kota
Gorontalo dan bisa ditempuh 7-8 jam perjalanan darat. Dari arah Bandar Udara
Djalaluddin, pengunjung bisa menyewa mobil taksi pelat hitam menuju Torosiaje.
Rata-rata sewa tarif taksi selama 24 jam adalah Rp 250.000-Rp 300.000.
Perjalanan menuju Torosiaje adalah menuju ke arah Sulawesi Tengah atau ke arah
barat dari bandar udara.
Setiba di dermaga menuju Desa
Torosiaje Laut, sudah ada beberapa lelaki yang menunggu di mulut jembatan
menuju dermaga. Mereka adalah tukang ojek perahu yang mengantar penumpang
bolak-balik ke daratan menuju Torosiaje Laut. Ongkosnya murah, setiap penumpang
dipungut Rp 2.000 untuk menuju desa orang suku Bajo yang berjarak 500-an meter
dari darat itu.
10. Wisata Tempat Air Terjun Ayuhulalo
Air Terjun Ayuhulalo terletak
sekitar 8 km dari pusat Ibukota Tilamuta kabupaten Boalemo,dengan waktu tempuh
sekitar 15 menit dengan menggunakan angkutan darat,umum maupun kendaraan
pribadi ,Air Terjun Ayuhulalo memiliki ukuran yang tidak begitu besar.
Di tempat ini para wisatawan dapat
menghabiskan waktu dengan menikmati keindahan Air Terjun Ayuhulalo,dan tanpa
harus berpikir berapa harga yang harus dibayar. Keaslian air terjun yang berada
diperbukitan hijau nan cantik ini, membuat wisatawan dapat berlama-lama untuk
bersenang-senang guna menikmati hempasan air terjun,Air Terjun Ayuhulalo sangat
cocok digunakan untuk wisata akhir pekan bersama keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar