Senin, 15 Desember 2014

Gorontalo


GORONTALO


1.     Wisata Tempat Monumen Nani Wartabone


Monumen Nani Wartabone dibangun sekitar tahun 1987 pada masa pemerintahan  Drs. A. Nadjamudin, Walikotamadya Gorontalo. Monumen ini terletak di Lapangan Teruna Remaja, Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selalatan, Kota Gorontalo, tepat di depan rumah Dinas Gubernur Provinsi Gorontalo saat ini .
Nani Wartabone adalah putra asli Daerah Gorontalo yang telah banyak mengabdikan diri sebagai pejuang bangsa dan negara, khususnya dalam gerakan patriotisme melawan penjajahan Belanda. Gerakan patriotisme Rakyat Gorontalo di bawah pimpinan Nani Wartabone, dengan menggunakan taktik dan strategi perjuangan mampu mengusir bangsa penjajah, Belanda, dari Bumi Kerawang, Gorontalo. Perjuangan rakyat Gorontalo yang patriotik mencapai klimasnya pada tanggal 23 Januari 1942, menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang mampu memproklamasikan kemerdekaan RI dari Bumi Gorontalo, lepas dari cengkeraman penjajahan Belanda. 

2.     Wisata Tempat Pentadio Resort


Objek wisata ini diresmikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Drs. Jusuf Kalla pada tanggal 25 Februari 2004. Objek wisata yang dibangun dengan biaya Rp 15 miliar dengan dana APB Kabupaten Gorontalo merupakan objek wisata yang bertaraf internasional, dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, serta dikelola secara profesional. Objek wisata ini terletak di Desa Pentadio, Kecamatan Telagabiru, Kabupaten Gorontalo. Lokasinya sangat menarik dan strategis karena terletak di kawasan Danau Limboto. Fasilitas yang ada di Pentadio Resort ini, antara lain, restauran, toko suvernir, kolam renang, pondokan, sauna, air mancar, lokasi pemancingan, dan bak air panas. 
Di lokasi ini juga terdapat sumber air panas yang mengalir ke Danau Limboto. Di lokasi tersebut para pengunjung dapat menyaksikan semburan mata air yang cukup panas sehingga dapat digunakan untuk merebus telur hingga matang. Mereka dapat menikmati siraman air dari sumber mata air yang cukup hangat yang sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit.

3.     Wisata Tempat Pantai Lahilote


Obyek Wisata pantai yang terdapat sebuah batu berbentuk tapak kaki terletak di Pantai Lahilote Kelurahan Pohe Kecamatan Kota Selatan, kurang lebih 6 km dari pusat Kota Gorontalo. Botu berarti batu, Liyodu berarti tapak kaki, jadi Botu Liyodu adalah batu berbentuk tapak kaki. Konon menurut legenda, batu ini adalah tapak kaki dari seorang pemuda bernama Lahilote, karena kasmaran dengan seorang bidadari dari kayangan yang bernama Boyilode Hulawa, sampai nekad mencuri sayap berbentuk selendang dari sang putri, namun dalam perjalanan rumah tangganya Lahilote ditinggalkan sang putri kembali ke kayangan.

4.     Pemandian Air Panas Lombongo

Pemandian Air Panas Lombogo memiliki keunikan yang sangat menakjubkan. Air yang keluar dari mata air di sela-sela bebatuan itu dapat digunakan untuk merebus telur hingga matang. Bahkan, air tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Di samping itu, pengunjung dapat menikmati kehangatan air kolam renang sambil menyaksikan berbagai atraksi kesenian yang sering dipentaskan di tempat ini. Pemandian Air Panas Lombongo terletak di Desa Lombongo, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Obyek wisata ini terletak sekitar 17 km dari pusat Kota Gorontalo. Perjalanan dari Kota Gorontalo menuju lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan mobil sewaan maupun ojek. Harga tiket masuk ke lokasi pemandian ini relatif murah, yaitu Rp.2.000/orang (Maret 2008).
Di lokasi ini para pengunjung dapat menikmati perbagai atraksi kesenian yang sering dilaksanakan di tempat ini. Di samping itu, mereka dapat menikmati hangat air di tempat pemandian (kolam renang) Lombongo yang juga sangat bermanfat untuk menyembuhkan penyakit kulit. Tempat ini juga menarik untuk relaks dan melepaskan segala bentuk kelelahan saat sibuk bekerja.Kolam renang  yang berisi air hangat ini berukuran 500 m2 dengan kedalaman 1 hingga 2 meter.
Di sekitar pemandian ini terdapat aliran sungai serta berbagai jenis pepohonan yang menyejukkan dan menyegarkan, sehingga tempat ini sangat cocok untuk menghilangkan kepenatan setelah sibuk bekerja. Pengunjung yang tidak sempat membawa bekal makanan tidak perlu khawatir. Di sekitar lokasi tersedia warung-warung yang menjual makanan dan aneka camilan.

5.     Wisata Tempat Benteng Otanaha


Objek wisata ini terletak di atas bukit di Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo. Benteng ini dibangun sekitar tahun 1522. Sekitar abad ke-15,dugaan orang bahwa sebagian besar daratan Gorontalo adalah air laut. Ketika itu, Kerajaan Gorontalo di bawah Pemerintahan Raja Ilato, atau Matolodulakiki bersama permaisurinya Tilangohula (1505–1585). Mereka memilik tiga keturunan, yakni Ndoba (wanita),Tiliaya (wanita),dan Naha (pria).Waktu usia remaja,Naha melanglang buana ke negeri seberang, sedangkan Ndoba dan Tiliaya tinggal di wilayah kerajaan.
Suatu ketika sebuah kapal layar Portugal singgah di Pelabuhan Gorontalo Karena kehabisan bahan makanan, pengaruh cuaca buruk, dan gangguan bajak laut. 

6.     Menara Keagungan Limboto


Menara Keagungan diresmikan oleh Wakil Presiden RI Dr. Hamzah Haz, pada hari Sabtu, 20 September 2003. Nama menara ini ditetapkan berdasarkan SK Bupati Gorontalo Nomor 717 Tahun 2003 tanggal 18 September 2003 yang telah disetujui oleh DPRD Kabupaten Gorontalo. Menara ini dibangun sejak tahun 2002 dan menelan biaya Rp 8,6 miliar,  dikerjakan oleh PT Gunung Garuda Indonesia dan PD Pedago Kabupaten Gorontalo.
Tinggi Menara Keagungan 65 meter, terdiri atas lima lantai, dengan rincian (dari dasar ke puncak menara):
  • Lantai I  = 446,56 m2 tinggi 10 meter, auditorium 199,3 m2, selasar 212,38m2, dengan daya tampung 200 orang, dirancang untuk tempat rapat;
  • Lantai II = 352,25 m2, tinggi 14 meter, kapasitas 120 orang, dirancang sebagai tempat restauran;
  • Lantai III = 157,3 m2, tinggi 30 meter, kapasitas 40, dirancanakan sebagai tempat penjualan suvenir (toko suvenir);
  • Lantai IV = 96,96 m2, tinggi 39 meter, dengan kapasitas 20 orang;
  • Lantai V = 31,36 m2, tinggi 58 meter, kapasitas 10 orang.
  • Puncak menara setinggi 65 berbentuk kubah. 
  • Lebar kaki pancang 21 meter.
Menara ini dilengkapi dengan dua lampu sorot dengan jarak jangkauan masing-masing 70 km. 

Nama Pengunjung Perdana Menara Keagungan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Masing masing telah menyetor sebesar Rp 50 juta, dan nama-nama mereka diabadikan dalam prasasti sebagai Pengunjung Perdana. Mereka adalah:
  1. Hi. Abdullah Alkatiri, S.H.
  2. Hi. Zainuddin Hasan, M.B.A.
  3. Hi. Syamsur Yunus
  4. Drs. Hi. Rusli Habibie
  5. Agung Mazin, S.H.
  6. Drs. Hi. Hamzah Isa, S.H.
  7. Hi. Roem Kono
  8. Dr. Ir. Moh. Revodi A.
  9. Ir. Hi. Hamid Kuna
  10. Hi. Rahmat Gobel
  11. Dr. Hi. Dahlan Muda 
7.    Wisata Tempat Pantai Taula'a


Pantai Taula’a Gorontalo letaknya berada dibagian selatan daratan Gorontalo, terletak di desa Taula’a Kecamatan Bilato (sebelumnya kecamatan Boliyohuto) kabupaten Gorontalo. Jarak tempuhnya cukup dua jam saja dari Kota Limboto, pusat kabupaten Gorontalo. Akses kesana cukup mudah dan lokasinya pun berada dilingkungan masyarakatnya yang ramah dan berjiwa sosial.
Pada tahun 2009 yang lalu, pantai ini dicanangkan oleh pemerintah kabupaten Gorontalo menjadi pantai wisata bahari di provinsi Gorontalo, dan sekarang ini masih dalam pembenahan layaknya sebuah lokasi wisata. Lokasinya cukup menarik, pantainya berpasir bersama pepohonan nyiur melambai juga lokasi daratana sekitar pantai cukup luas. Posisi kawasan ini berbentuk huruf U dan menghadap kearah teluk tomini.
Bagi anda yang tidak begitu suka dengan suasana gelombang, menginginkan suasana air yang nyaman untuk berperahu sendiri, maka laut dikawasan ini sangat cocok dengan selera anda, karena lautnya tidak bergelombang sebab posisinya berbentuk teluk. Pemandangan sekitar pun cukup menyegarkan pandangan mata kita, sebab disisi lain pantai ini anda bisa menyegarkan mata anda memandang pegunungan hijau yang sejuk.Air biru dan tenang adalah tempat yang pantastis untuk anda yang senang berperahu, sehingga tidak perlu khawatir akan gelombang bila anda sangat parno dengan tenggelam. Meski kawasan ini masih dalam pengembangan, tetapi bukan tidak mungkin, lokasi ini salah satu tempat nyang dipavoritkan masyarakat Gorontalo.

8.     Wisata Tempat Pantai Bolihutu'o


Jika pada suatu ketika Anda datang di Provinsi Gorontalo, tidak ada salahnya mengunjungi Pantai Bolihutuo yang terletak di Kabupaten Boalemo, kira-kira 120 km ke arah barat Kota Gorontalo.Tentu saja di Kota Gorontalo sendiri sudah tersedia objek wisata pantai, yaitu Pantai Ria. Akan tetapi Bolihutuo cocok sebagai tempat untuk menenangkan diri dari segala rupa hiruk-pikuk kesibukan perkotaan. 
Kota Boalemo berjarak kurang lebih 100 km dari Gorontalo, ditempuh pakai kendaraan pribadi atau pun kendaraan umum dengan ongkos Rp15.000 per orang. Kota ini berada di tepi jalur Lintas Sulawesi. Selama perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan alam yang sejuk, hijau, lembah dan bukit ditandai dengan lambaian pohon kelapa, persis seperti syair lagu Rayuan Pulau Kelapa itu. Di sepanjang jalan itu pula kita bisa berhenti di beberapa tempat untuk membeli oleh-oleh seperti pisang yang besar-besar buahnya, makanan khas Gorontalo seperti ilabulo (daging, lemak serta kulit ayam yang dimasak pakai pati sagu), binte biluhuta (sup jagung yang lezat) serta dodol khas daerah sana. Kota Boalemo semula adalah ibu kota kecamatan, yang kemudian dimekarkan menjadi sebuah kabupaten setelah Gorontalo berdiri terpisah dari Provinsi Sulawesi Utara menjadi provinsi tersendiri. 

9.     Wisata Tempat Perkampungan Suku Bajo


Suku Bajo di Desa Torosiaje Laut, Kecamatan Popayato, Pohuwato, Gorontalo, berdiri tegak di atas permukaan laut Teluk Tomini. Perkampungan yang berdiri sejak 1901 ini menawarkan pesona Teluk Tomini yang indah, terutama saat matahari terbit dan tenggelam. Berlimpahnya ikan menjadi penambah daya tarik tersendiri. 
Dalam sejarah, Suku Bajo dikenal sebagai pelaut ulung yang hidup di lautan. Mereka mendirikan gubuk di atas laut yang disangga batang balok kayo. Dalam bahasa Bajo, toro adalah ‘tanjung’ dan siaje merupakan julukan kepada seseorang yang berarti ‘si aje’ (si haji). Artinya, Torosiaje adalah tanjung yang ditemukan oleh seorang pria bergelar haji dan dipanggil siaje saat itu. 
Desa Torosiaje Laut atau yang kerap disebut dengan Kampung Bajo berjarak sekitar 400 kilometer dari pusat Kota Gorontalo dan bisa ditempuh 7-8 jam perjalanan darat. Dari arah Bandar Udara Djalaluddin, pengunjung bisa menyewa mobil taksi pelat hitam menuju Torosiaje. Rata-rata sewa tarif taksi selama 24 jam adalah Rp 250.000-Rp 300.000. Perjalanan menuju Torosiaje adalah menuju ke arah Sulawesi Tengah atau ke arah barat dari bandar udara. 
Setiba di dermaga menuju Desa Torosiaje Laut, sudah ada beberapa lelaki yang menunggu di mulut jembatan menuju dermaga. Mereka adalah tukang ojek perahu yang mengantar penumpang bolak-balik ke daratan menuju Torosiaje Laut. Ongkosnya murah, setiap penumpang dipungut Rp 2.000 untuk menuju desa orang suku Bajo yang berjarak 500-an meter dari darat itu. 

10.  Wisata Tempat Air Terjun Ayuhulalo


Air Terjun Ayuhulalo terletak sekitar 8 km dari pusat Ibukota Tilamuta kabupaten Boalemo,dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dengan menggunakan angkutan darat,umum maupun kendaraan pribadi ,Air Terjun Ayuhulalo memiliki ukuran yang tidak begitu besar. 
Di tempat ini para wisatawan dapat menghabiskan waktu dengan menikmati keindahan Air Terjun Ayuhulalo,dan tanpa harus berpikir berapa harga yang harus dibayar. Keaslian air terjun yang berada diperbukitan hijau nan cantik ini, membuat wisatawan dapat berlama-lama untuk bersenang-senang guna menikmati hempasan air terjun,Air Terjun Ayuhulalo sangat cocok digunakan untuk wisata akhir pekan bersama keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar